6 Resep Alami Atasi Sembelit
Konstipasi atau sembelit nyaris pernah dirasakan oleh masing-masing orang. Banyak yang menyangka bila sembelit hanya terjadi pada orang yang buang air besar (BAB) tidak teratur alias tidak setiap hari. Padahal, sebetulnya tidak terdapat aturan pasti berapa kali orang mesti BAB dalam setiap minggu atau setiap hari.
Banyak hal yang dapat mengakibatkan sembelit. Diet makanan yang tidak cukup serat, minum, olahraga, serta ketergantungan pada obat pencahar, stroke, dan masalah pada usus besar, semua dapat menjadi sebab sembelit.
Beberapa jenis obat-obatan juga dapat menjadi hal penyebab terjadinya sembelit. Termasuk obat golongan narkotika, antasid yang berisi aluminium dan kalsium, obat hipertensi, antidepresan, suplemen zat besi, antiparkinson, dan antisesak.
Penggunaan obat pencahar secara terus menerus untuk menanggulangi sembelit paling tidak dianjurkan. Selain membuat Anda menjadi tergantung dengan obat tersebut, efek yang terjadi dalam tubuh pun tidak baik. Sebab, usus tidak diransang untuk bekerja sendiri.
Nah, bila Anda merasakan sembelit, usahakanlah untuk minum air putih dalam jumlah banyak, 2-4 gelas. Anda juga dapat mengonsumsi pepaya. Sebab, pepaya berisi papain yang bisa melunakkan feses. Kalau teknik tersebut tidak berhasil, Anda masih dapat mencoba sejumlah ramuan yang ditemukan ahli tanaman obat dibawah ini :
1. Daun wungu (Graptophyllum pictum (L). Griff)
Daun wungu (atau pada sejumlah literatur dinamakan dengan daun ungu) mengandung alkaloid non toksik, glikosod, steroid, saponin, tanin dan lendir. Saponin ialah yang memiliki efek sebagai pencahar ringan (mild laxative).
Cara memanfaatkannya : Daun wungu segar tujuh lembar, rebus dengan dua gelas air sampai jadi satu gelas. Saring lantas minum.
2. Kejibeling (Strobilanthes crispus Bl)
Kejibeling mengandung sekian banyak bahan kimia seperti kalium, asam silikat, natrium, kalsium, serta sejumlah senyawa lain. Di samping itu, kejibeling memiliki efek pencahar dan diuretik, sehingga baik gunakan penderita sembelit.
Cara memanfaatkannya : Setengah genggam daun keji beling segar dibersihkan hingga bersih. Kemudian rebus dengan dua gelas air hingga tersisa satu gelas. Saring dan minum.
3. Ketepeng Cina (Cassia alata L.)
Daun ketepeng cina mengandung zat samak serta mempunyai sifat sebagai laksatif. Di samping itu, tumbuhan ini juga mempunyai rasa pedas, hangat, insektisidal, obat cacing, obat kelainan kulit yang diakibatkan oleh parasit kulit. Efek farmakologi khususnya didapat dari daunnya.
Cara memanfaatkannya : Daun ketepeng cina muda dan segar sejumlah tujuh lembar dididihkan dengan dua gelas air sampai tersisa satu gelas. Angkat, saring, dan minum.
4. Lidah buaya (Aloe vera)
Selain berfungsi untuk rambut dan mengobati luka, tanaman obat lidah buaya juga bermanfaat sebagai pencahar. Getah daun lidah buaya adalah perantara pembersih yang lumayan kuat. Namun, kandungan pencahar yang lumayan kuat pada lidah buaya, anthraquinone, terkadang dapat memunculkan diare dan kram usus. Itu sebabnya, harus digunakan dengan hati-hati. Ada baiknya konsultasi dengan ahli herbal atau naturopati.
Di samping itu, lidah buaya kaya dengan kandungan kimia seperti aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, dan aloesin.
Cara memanfaatkannya : Separuh batang lidah buaya dibersihkan hingga bersih. Kemudian buang kulitnya. Isinya kemudian dicincang, seduh dengan setengah cawan air panas. Tambahkan satu sendok madu. Minum Selagi hangat dimakan dua kali sehari. Catatan: Ramuan ini tidak diperuntukkan untuk wanita hamil, haid, dan penderita diare.
5. Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
Buah mengkudu disebut sebagai buah ajaib. Sebab, tidak sedikit khasiat yang didapat dari mengkudu atau buah pace ini. Buah mengkudu berisi alkaloid triterpenoid. Di samping itu, mengkudu juga mengandung orindon. adalah zat warna merah dan berkhasiat sebagai pencahar.
Cara memanfaatkannya : Dua buah mengkudu masak dibersihkan dan parut. Tambahkan sedikit garam. Aduk sampai rata. Lalu peras dengan kain. Minum dua kali sehari.
6. Temulawak (Curcuma xanthorriza)
Tanaman temulawak tergolong dalam family Zingiberaceae ini memiliki fungsi sebagai antisembelit, antiradang, tonikum, diuretik, dan bakteriostatik.
Cara memanfaatkannya : Rimpang temulawak digiling halus bersama biji sesawi. Beri sedikit air. Peras, lalu airnya diminum.
Atau, rimpang temulawak diiris diperbanyak dengan asam jawa dan gula jawa. Setelah itu tuangkan air mendidih, saring. Airnya lalu diminum.
Catatan: Jika Anda merasakan sembelit secara terus menerus, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter.